10 Days in Seoul-2: GAOK, HUFS, Seoul City Hall, & Cheonggyecheon Stream
Welcome to K2H 2014! (Dok: GAOK, 2014) |
Kamis, 17 April 2014
Pagi pertama di Seoul, Korea Selatan. Suasana berbeda tentu saja sudah kurasakan karena selain harus bangun untuk sholat subuh tanpa terdengar adzan, jadwal acara pertama baru dimulai sekitar pukul 10.00 setelah sebelumnya sarapan di restoran hotel. Aku sarapan bersama dengan Chaw karena teman sekamarku, Ya Li masih ingin berbaring lebih lama di tempat tidur :P
Program Introduction in English Speaker Class (Dok: GAOK, 2014) |
Karena jadwal Opening Ceremony masih cukup lama, akhirnya peserta diminta untuk beristirahat kembali ke kamar hotel. Aku kembali ke kamar dan menghabiskan waktu cukup lama di sana sampai ada panggilan untuk segera masuk ke ruang pertemuan di lantai kedua hotel. OMG, aku dan Chaw sama-sama terlambat masuk ke Opening Ceremony karena kamar kami bersebelahan di lantai 6 dan cukup lama menunggu lift! Ya, ampun #tepokjidat. Untunglah acara baru saja dimulai sehingga malunya tidak kelamaan, walaupun aku ternyata harus duduk di sebelah General Secretary GAOK #matek he he he.
Sambutan dari perwakilan GAOK (Dok: GAOK, 2014) |
Prakata dari perwakilan peserta K2H 2014 (Dok: GAOK, 2014) |
Perwakilan rombongan dari Cina menyampaikan sepatah dua patah kata (Dok: GAOK, 2014) |
Aku saat perkenalan masing-masing peserta dari berbagai negara (Dok: GAOK, 2014) |
From left to right; back: Ms. Park (Staf GAOK), Melvyn, Monde, Yuki, John; front: Me, General Secretary of GAOK, Rachel Mao (Dok: GAOK, 2014) |
Seluruh peserta K2H 2014 berfoto bersama (Dok: GAOK, 2014) |
Desert luncheon, salah satu rice cake penampilannya mirip onde-onde :D (Dok: Danee, 2014) |
---
Pengarahan dari dosennya cukup mudah dimengerti karena menggunakan video dan juga foto sebagai materi belajar. Setelah tanya jawab seputar budaya Korea dan kehidupan masyarakatnya, kami menyempatkan diri untuk berfoto sebelum mengakhiri sesi kuliah singkat tersebut. Oh ya, di pertengahan kuliah singkat ada jeda 10 menit untuk istirahat, jadi kami tidak terlalu dipaksa serius menikmati materi tersebut :)
The English Speaker Class (from left to right; back: Adam, Enkhtaivan, Dina, Melvyn, Monde, & Omar;front: Bronwyn, Talent, Teacher, Me, & Chaw)(Dok: Danee, 2014)
Usai mengenal sekilas kebudayaan Korea, para peserta diajak menuju ke sebuah restoran yang terkenal dengan hidangan black pork-nya. Nah, karena ada peserta yang tidak bisa makan pork karena alasan agama, alergi, dan juga vegetarian, aku dan empat orang lainnya (Chaw, Bronwyn, Omar, dan a girl form China - I foget her name, sorry) dipisahkan dari rombongan dan diajak ke lantai dua untuk menikmati menu bibimbap dan roti khusus untuk Omar yang sepertinya susah makan makanan Korea :D
Kenyang menikmati makan malam, rombongan kami diajak ke kompleks Seoul City Hall yang baru dan lagi-lagi berfoto di depan bangunan hi-tech itu. Seoul City Hall tersebut mulai beroperasi pada tahun 2012 untuk menggantikan bangunan lama yang saat ini difungsikan sebagai perpustakaan.
Sayang sekali kami hanya bisa berfoto di halaman gedung dan tidak masuk ke dalamnya. Aku sendiri penasaran dengan interior bangunan baru Seoul City Hall dan bagaimana bangunan tersebut bisa terkoneksi dengan bangunan lama dengan cukup harmonis walaupun kata Maria banyak yang mengatakan bahwa bangunan baru itu terkesan mencaplok bangunan lama :D But, Hey, it's about contrast design I think, he he he.
|
Salah satu sudut Seoul City Hall dari seberang jalan (Dok: Danee, 2014) |
Me with the super generous Maria Kim and... Mr. Adam Derck who accidentally caught by the camera :D (Dok: Danee, 2014) |
Entrance of the new Seoul City Hall (Dok: Danee, 2014) |
Me, in front of Seoul City Hall (Dok: Danee, 2014) |
Chaw, Me, & Monde (Dok: Danee, 2014) |
Me, Chaw, & Melvyn (Dok: Danee, 2014) |
Sudah mulai berpose yang aneh-aneh bersama seorang paserta dari Cina Dok: Danee, 2014 |
Di
sepanjang jalan menuju tempat tersebut, kutemui suasana kota besar yang
ramai dengan orang yang pulang kerja dengan berjalan kaki dan tertib
saat menunggu lampu merah menjadi hijau sebelum menyeberang jalan. I
like it! Rombongan peserta K2H yang sangat banyak ini pun menyebar begitu sampai di Cheonggyecheon Stream untuk mencari angle yang keren untuk tentu saja berfoto-foto ria :D
Awalnya Cheonggyecheon Stream yang sudah ada sejak zaman Dinasti Joseon ini sangat kotor dan berpolusi sebagai akibat tingginya
tingkat migrasi di Seoul usai penjajahan Jepang. Saat itu sebagian besar
orang menetap di tepi sungai dan menyebabkan kawasan tersebut menjadi
kumuh dengan sampah dan segala jenis kotoran yang terbuang di sungai.
Pada tahun 1958-1976 Pemerintah Seoul menutup kawasan sungai yang kumuh
tersebut dan membangun jalan layang di atasnya sehingga menjadi salah satu bukti kesuksesan industrialisasi dan modernisasi Seoul.
Me in the bridge of Cheonggyecheon Stream. Dok: Danee, 2014 |
Namun
pada tahun 2003, pemerintah Seoul melakukan restorasi besar-besaran
dimana sungai yang kering total sejak ditutup pada tahun 1979 itu mulai
dialiri air sebanyak 120,000 ton dari Han River dan anak-anak sungainya serta air tanah dari stasiun subway. Sebuah langkah berani yang dilakukan oleh Wali Kota Seoul kala itu, Lee
Myung-bak, untuk mengembalikan fungsi asli sungai tersebut dan
menjadikannya sebagai salah satu contoh pengembangan eco-friendly urban
design bagi kota metropolitan seperti Seoul. Upaya yang membutuhkan tekad besar dan kerjasama banyak pihak itu berhasil menjadikan Cheonggyecheon Stream sebagai salah satu daya tarik wisata di ibukota Korea Selatan tersebut. For more information about that stream, silakan mampir kemari yak :)
Saat iseng mencari objek foto, tidak sengaja kulihat sebuah bentuk menyerupai lingkarang di bagian bawah jembatan yang kujejaki. Begitu aku zoom kameraku, ternyata itu sebuah kolam yang di dalam dan sekitarnya bertebaran koin. Aku langsung menebak pasti ini ulah para pengunjung yang melakukan ritual melempar koin untuk mendapatkan keberuntungan ataupun agar terkabul keinginannya saat koinnya sukses masuk dengan mulus di dalam lingkaran tersebut. Setelah aku tanyakan hal itu ke salah satu staff GAOK, dia mengiyakan pertanyaanku :D
Make our wish come true, please? :D (Dok: Danee, 2014) |
Rombongan K2H segera bergerak ke area pasar malam yang masih berada di kawasan Cheonggyecheon Stream sekaligus berteduh untuk sementara karena rintik hujan mulai menderas. Di tenda-tenda street vendor itu banyak pedagang menawarkan berbagai macam dagangan mereka, kebanyakan berupa makanan.
Rachel Mao (Daegu office mate to be) & Li Ya Li (my room mate in Seoul) (Dok: Danee, 2014) |
Me in front of the water spread fountain in Cheonggyecheon Stream(Dok: Danee, 2014) |
Rombongan K2H meninggalkan Cheonggyecheon Stream dengan dua bus yang sudah menunggu kami di dekat tempat tersebut. Sebenarnya masih ada jadwal kunjungan satu lagi di hari pertama acara K2H ini, namun karena hujan masih turun dengan cukup deras, kunjungan tersebut dibatalkan. Ini yang cukup membuatku kecewa karena sebenarnya jadwal terakhir itu adalah mengunjungi N Seoul Tower yang sangat terkenal itu! Hu hu hu. Akhirnya malam itu kami tiba di hotel lebih awal dan langsung beristirahat setelah berkelana seharian :D
Yak, sekian update hari ini, nanti disambung lagi ke hari ketigaku di Seoul ya. See you later :)
Komentar
Posting Komentar